Sambutan Dosen Pendamping
Dr. Eka Ary Wibawa, M.Pd.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya program Tubikari di Kalurahan Girirejo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta dapat terlaksana dengan baik.
Program ini merupakan inisiatif yang bertujuan mengembangkan potensi lokal, khususnya ubi kelapa, melalui pendekatan Quadruple Helix yang menekankan kolaborasi dan interaksi dinamis antara empat sektor utama: pemerintah, industri, perguruan tinggi dan masyarakat.
Semoga hasil dari Program ini tidak hanya menghasilkan produk bernilai tambah, tetapi juga memperkuat identitas lokal serta membuka peluang pasar yang lebih luas.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tentang Desa Girirejo
Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak 20 km di sebelah selatan Kota Yogyakarta, dengan kantor kelurahan yang berada di Dusun Kradenan. Desa tersebut berjarak 20 km dari kampus Universitas Negeri Yogyakarta.
Desa Girirejo memiliki luas wilayah sekitar 323,55 ha, yang terdiri atas 46 RT dan 10 dusun, yaitu Pajimatan, Payaman Utara, Payaman Selatan, Tegalrejo, Dronco, Gejayan, Kanoman, Kradenan dan Banyusumurup. Wilayah ini berbatasan dengan Desa Wukirsari, Karangtalun, Karang Tengah, dan Mangunan.
Berdasarkan Buku Monografi Desa Semester II Tahun 2024, Desa Girirejo memiliki jumlah penduduk sebanyak 4.711 jiwa serta sumber daya alam yang melimpah dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebanyak 243 orang bekerja sebagai petani dan buruh tani, yang berpotensi untuk pemberdayaan, pengelolaan, dan pengembangan ubi kelapa yang dapat diolah menjadi produk bernilai jual seperti ubi rebus, keripik, hingga tepung.